Jumat, 17 Oktober 2014

Sepuluh Keluhan Utama Istri yang Tidak Bahagia

Bahkan pernikahan terbaik sering kali dilanda oleh berbagai keluhan biasa namun mengganggu ini. Kabar baiknya, Anda bisa menuntaskannya
Suami tidak pernah membantu pekerjaan rumah
Pada 2013, pria meluangkan waktunya untuk pekerjaan rumah selama 10 jam, sementara untuk hal serupa wanita meluangkan waktunya selama 18 jam. Walaupun ada peningkatan dari 1960-an saat pria hanya memberikan waktunya selama empat jam dibandingkan wanita yang meluangkan waktunya selama 30 jam lebih, kesenjangan itu masih menjengkelkan – dan melelahkan.
Cara terbaik agar suami Anda mau membantu yaitu dengan meminta secara detail apa yang Anda inginkan - memandikan anak, menyiapkan makan malam, membawa cucian – dan biarkan dia melakukannya dengan caranya sendiri. “Jika Anda bersikap mengajarinya, dengan mengatakan bagaimana melakukan semua itu, dia akan bersikap ogah karena itu nampaknya lebih untuk membiarkan Anda menanganinya,” kata Charles J. Orlando, seorang pakar hubungan dan pengarang “The Problem With Women… Is Men”. Dan ingatlah, pekerjaan rumah tidak perlu dibuat secara adil. Jika dia ahli dalam menyiapkan malam namun tidak begitu bagus dalam mengurus anak-anak pada pagi hari, mungkin lebih mudah jika Anda sendiri yang mengurus anak-anak dengan mengerti bahwa dia akan menyiapkan makanan selepas pulang kerja.
Suami tidak peduli dengan anak-anak
Meskipun ada studi yang menemukan bahwa suami berinteraksi dengan anak-anaknya sedikitnya selama tiga jam sehari, banyak istri yang mengeluh bahwa suaminya betul-betul tidak mengetahui apa yang terjadi kepada anak-anak mereka setiap hari. Itu sebagian karena perbedaan tujuan mereka berkomunikasi – para pria berkomunikasi demi pertukaran informasi, sementara wanita menggunakannya untuk menjalin hubungan, kata Orlando. Karena itu, acara televisi, mainan, atau nama teman-temannya terkadang tanpa disadari dianggap sebagai informasi yang tidak penting. Selama suami Anda masih termasuk dalam kategori itu, biarkan anak Anda menangani beberapa masalah kecil yang menimpanya. Lagi pula, mendengar penjelasan luar biasa dari anak berusia dua tahun tentang alasan Dora merupakan acara favoritnya merupakan sesuatu yang tidak akan segera ia lupakan.
Suami kecanduan video game
Apakah itu video game, sepak bola khayalan, atau hanya menghabiskan waktu berjam-jam tanpa henti di media sosial, teknologi selalu hadir di tengah-tengah pernikahan. Faktanya, beragam studi menemukan bahwa video game dalam hal-hal tertentu bisa menimbulkan masalah – kecuali jika ini berdampak pada rutinitas. Lakukanlah diskusi mengenai batas toleransinya dan membuat beberapa aturan- seperti mungkin tidak mengaktifkan telepon hingga anak-anak tidur, atau berjanji akan mematikan semua gadget setengah jam sebelum jadwal tidur Anda. Dengan cara itu, Anda berdua bisa menikmati kesenangan memainkan gadget tanpa merusak pernikahan Anda.
Setiap hari selalu meributkan masalah yang sama
Kenapa tidak ada yang merapihkan ruang bermain? Kapan kita membicarakan rencana liburan? Tak peduli masalah apa yang diributkan, setiap pasangan memiliki beberapa masalah sama yang nampaknya berulang kali muncul. Dan itu mungkin bukanlah hal buruk. Sebuah studi dari Florida State University menemukan bahwa perdebatan “emosional namun jujur” bisa membantu pernikahan karena cara itu mencegah keluhan menjadi semakin memburuk. Namun jika Anda mendapati bahwa diri Anda menghadapi masalah yang sama pada setiap waktu, mungkin ada baiknya dibahas bersama dan menuntaskan akar permasalahannya. Membahas masalah keluarga, secara santai, dan terbuka yang berfokus pada sesuatu yang lebih spesifik seperti, kewalahan dengan jadwal anak-anak atau rencana liburan Anda yang menimbulkan masalah keuangan – bisa membantu menuntaskan masalah ini, kata Bob Taibbi, L.C.S.W., konsultan bagi pasangan dan pengarang “Doing Couples Therapy: Craft and Creativity in Work With Intimate Partners”.
Suami kecanduan minuman keras
Anda tidak sendrian: Channing Tatum baru-baru ini mengakui bahwa istrinya, Jenna Dewan Tatum, tidak senang dengan kecanduannya terhadap minuman keras. Namun waspadalah dengan apa yang Anda minum – salah satu studi menemukan bahwa wanita yang sudah menikah lebih banyak minum dibandingkan temannya yang masih single. Para peneliti mengindikasikan ini mungkin merupakan akibat dari pasangan suami istri melakukan kebiasaan yang kurang sehat. (Anda mungkin suka meminum anggur atau menonton program-program layanan streaming seperti Netflix pada malam hari). Membuat pilihan untuk tidak terlalu banyak minum minuman beralkohol bersama-sama merupakan awal yang bagus, dan jika Anda berpikir ini lebih dari sekadar kebiasaan, Al-Anon merupakan sumber referensi yang tepat.
Keluarga suami membuat saya gila
Suami Anda mungkin terlalu menyayangi ibundanya. Jika ia selalu ikut campur dalam kehidupan rumah tangga Anda, coba Anda cari tahu mengapa hal itu terasa sangat mengganggu bagi Anda. Sebuah penelitian yang dilakukan selama 26 tahun oleh University of Michigan, Amerika Serikat menemukan bahwa risiko perceraian meningkat hingga 20 persen ketika istri begitu dekat dengan orang tua sang suami. Hal ini mungkin dikarenakan niat baik orang tua sang suami disalahartikan sebagai tindakan campur tangan dan perusak strategi Anda dalam mengurus anak. Terdengar lazim terjadi bukan? Membahas masalah tersebut - bahwa Anda menyayangi orang tua suami Anda, namun ingin memastikan bahwa Anda dan sang suami bekerja sama dalam mengambil keputusan mengenai anak - merupakan hal yang sangat penting, menurut para pakar.
Suami Anda selalu membeli makanan berkalori tinggi ke rumah
Kebanyakan pria tidak memiliki ikatan emosional yang sama terhadap makanan seperti Anda, sehingga ketika melihat donat lezat di toko kue, suami Anda berpikir sah-sah saja membeli selusin donat untuk dibawa pulang. Dan, meskipun dapat mengacaukan diet Anda, kudapan tersebut mungkin memiliki manfaat yang tidak terlihat - sebuah penelitian baru-baru ini yang dilakukan oleh Ohio State University menemukan bahwa menjaga kadar gula darah tetap stabil merupakan kunci untuk meminimalisir pertengkaran. Biarkan suami Anda tahu kalau Anda menyayanginya (dan donat yang ia beli!), namun Anda mungkin akan merasa senang jika sang suami membelikan Anda salad buah yang masih segar. Menangani situasi tersebut secara langsung seolah-olah bukan sebuah masalah yang besar merupakan cara termudah, karena bagi suami Anda memang hal ini bukan masalah besar, ujar Jamie Turndorf, Ph.D., penulis ‘Kiss Your Fights Goodbye’.
Suami selalu menginginkan seks
Bukan rahasia lagi bahwa perempuan lebih sulit untuk merasa bergairah ketika ada banyak hal di benak mereka. Namun menuruti ajakan suami Anda untuk bercinta, terutama ketika Anda berdua sedang stres, mungkin bukan ide yang buruk. Peneliti menemukan bahwa seks yang dilakukan secara aktif dan rutin merupakan kunci bagi pernikahan yang bahagia - dan melakukan hal yang kreatif terhadap seks mungkin dapat membuat kehidupan seks Anda menjadi lebih indah. Entah itu mengirimkan SMS nakal pada siang hari, menidurkan anak sehingga Anda dapat mandi lebih lama berdua atau meminta Anda memilih sendiri film untuk disaksikan di Netflix, silakan beritahu suami Anda hal apa yang dapat membuat Anda bergairah. Dengan begitu, maka foreplay dimulai bahkan sebelum Anda berdua bercinta di atas ranjang.
Notifikasi kartu kredit selalu mengejutkan
Meskipun sang suami mungkin membeli televisi layar datar sebagai kejutan bagi Anda, hal itu akan menjadi masalah karena Anda berdua tidak melakukan negosiasi untuk membeli barang yang harganya mahal - dan mungkin mengindikasikan bahwa Anda perlu berbicara secara jujur mengenai transparansi keuangan, ujar Taibbi. Jika Anda melakukan hal itu, tetapkanlah beberapa aturan mendasar antara lain kesepakatan untuk mendiskusikan pembelian barang di atas Rp2.000.000, untuk membuat kerangka keuangan yang dilakukan secara jujur ke depannya.
Anda mengharapkan sedikit apresiasi
Keluhan yang satu ini sering kali muncul akibat kesalahpahaman - sang suami mungkin tidak tahu betapa Anda ingin diapresiasi olehnya, ujar Turndorf. Apakah Anda mendambakan pujian atas pekerjaan yang Anda lakukan di rumah? Ciuman yang mesra setiap pagi? Ingin sesekali dibelikan bunga? Meskipun hal ini terkesan berlebihan, namun sangat romantis sehingga Anda perlu mengungkapkan apa yang Anda inginkan. Para pakar sepakat bahwa memberikan penjelasan merupakan cara terbaik agar Anda terus diapresiasi. Dan ingat Anda harus saling memberikan apresiasi. Berikanlah pujian kepada sang suami ketika sedang berbincang-bincang, maka Anda juga akan mendapatkan pujian.