Sepuluh Keluhan Utama Istri yang Tidak Bahagia
Bahkan
pernikahan terbaik sering kali dilanda oleh berbagai keluhan biasa namun
mengganggu ini. Kabar baiknya, Anda bisa menuntaskannya
Suami tidak pernah membantu pekerjaan rumah
Pada 2013, pria meluangkan waktunya untuk pekerjaan rumah selama 10
jam, sementara untuk hal serupa wanita meluangkan waktunya selama 18
jam. Walaupun ada peningkatan dari 1960-an saat pria hanya memberikan
waktunya selama empat jam dibandingkan wanita yang meluangkan waktunya
selama 30 jam lebih, kesenjangan itu masih menjengkelkan – dan
melelahkan.
Cara terbaik agar suami Anda mau membantu yaitu
dengan meminta secara detail apa yang Anda inginkan - memandikan anak,
menyiapkan makan malam, membawa cucian – dan biarkan dia melakukannya
dengan caranya sendiri. “Jika Anda bersikap mengajarinya, dengan
mengatakan bagaimana melakukan semua itu, dia akan bersikap ogah karena
itu nampaknya lebih untuk membiarkan Anda menanganinya,” kata Charles J.
Orlando, seorang pakar hubungan dan pengarang “The Problem With Women…
Is Men”. Dan ingatlah, pekerjaan rumah tidak perlu dibuat secara adil.
Jika dia ahli dalam menyiapkan malam namun tidak begitu bagus dalam
mengurus anak-anak pada pagi hari, mungkin lebih mudah jika Anda sendiri
yang mengurus anak-anak dengan mengerti bahwa dia akan menyiapkan
makanan selepas pulang kerja.
Suami tidak peduli dengan anak-anak
Meskipun ada studi yang menemukan bahwa suami berinteraksi dengan
anak-anaknya sedikitnya selama tiga jam sehari, banyak istri yang
mengeluh bahwa suaminya betul-betul tidak mengetahui apa yang terjadi
kepada anak-anak mereka setiap hari. Itu sebagian karena perbedaan
tujuan mereka berkomunikasi – para pria berkomunikasi demi pertukaran
informasi, sementara wanita menggunakannya untuk menjalin hubungan, kata
Orlando. Karena itu, acara televisi, mainan, atau nama teman-temannya
terkadang tanpa disadari dianggap sebagai informasi yang tidak penting.
Selama suami Anda masih termasuk dalam kategori itu, biarkan anak Anda
menangani beberapa masalah kecil yang menimpanya. Lagi pula, mendengar
penjelasan luar biasa dari anak berusia dua tahun tentang alasan Dora
merupakan acara favoritnya merupakan sesuatu yang tidak akan segera ia
lupakan.
Suami kecanduan video game
Apakah itu video game,
sepak bola khayalan, atau hanya menghabiskan waktu berjam-jam tanpa
henti di media sosial, teknologi selalu hadir di tengah-tengah
pernikahan. Faktanya, beragam studi menemukan bahwa video game dalam
hal-hal tertentu bisa menimbulkan masalah – kecuali jika ini berdampak
pada rutinitas. Lakukanlah diskusi mengenai batas toleransinya dan
membuat beberapa aturan- seperti mungkin tidak mengaktifkan telepon
hingga anak-anak tidur, atau berjanji akan mematikan semua gadget
setengah jam sebelum jadwal tidur Anda. Dengan cara itu, Anda berdua
bisa menikmati kesenangan memainkan gadget tanpa merusak pernikahan
Anda.
Setiap hari selalu meributkan masalah yang sama
Kenapa
tidak ada yang merapihkan ruang bermain? Kapan kita membicarakan rencana
liburan? Tak peduli masalah apa yang diributkan, setiap pasangan
memiliki beberapa masalah sama yang nampaknya berulang kali muncul. Dan
itu mungkin bukanlah hal buruk. Sebuah studi dari Florida State
University menemukan bahwa perdebatan “emosional namun jujur” bisa
membantu pernikahan karena cara itu mencegah keluhan menjadi semakin
memburuk. Namun jika Anda mendapati bahwa diri Anda menghadapi masalah
yang sama pada setiap waktu, mungkin ada baiknya dibahas bersama dan
menuntaskan akar permasalahannya. Membahas masalah keluarga, secara
santai, dan terbuka yang berfokus pada sesuatu yang lebih spesifik
seperti, kewalahan dengan jadwal anak-anak atau rencana liburan Anda
yang menimbulkan masalah keuangan – bisa membantu menuntaskan masalah
ini, kata Bob Taibbi, L.C.S.W., konsultan bagi pasangan dan pengarang
“Doing Couples Therapy: Craft and Creativity in Work With Intimate
Partners”.
Suami kecanduan minuman keras
Anda tidak sendrian:
Channing Tatum baru-baru ini mengakui bahwa istrinya, Jenna Dewan
Tatum, tidak senang dengan kecanduannya terhadap minuman keras. Namun
waspadalah dengan apa yang Anda minum – salah satu studi menemukan bahwa
wanita yang sudah menikah lebih banyak minum dibandingkan temannya yang
masih single. Para peneliti mengindikasikan ini mungkin merupakan
akibat dari pasangan suami istri melakukan kebiasaan yang kurang sehat.
(Anda mungkin suka meminum anggur atau menonton program-program layanan
streaming seperti Netflix pada malam hari). Membuat pilihan untuk tidak
terlalu banyak minum minuman beralkohol bersama-sama merupakan awal yang
bagus, dan jika Anda berpikir ini lebih dari sekadar kebiasaan, Al-Anon
merupakan sumber referensi yang tepat.
Keluarga suami membuat saya gila
Suami Anda mungkin terlalu menyayangi ibundanya. Jika ia selalu ikut
campur dalam kehidupan rumah tangga Anda, coba Anda cari tahu mengapa
hal itu terasa sangat mengganggu bagi Anda. Sebuah penelitian yang
dilakukan selama 26 tahun oleh University of Michigan, Amerika Serikat
menemukan bahwa risiko perceraian meningkat hingga 20 persen ketika
istri begitu dekat dengan orang tua sang suami. Hal ini mungkin
dikarenakan niat baik orang tua sang suami disalahartikan sebagai
tindakan campur tangan dan perusak strategi Anda dalam mengurus anak.
Terdengar lazim terjadi bukan? Membahas masalah tersebut - bahwa Anda
menyayangi orang tua suami Anda, namun ingin memastikan bahwa Anda dan
sang suami bekerja sama dalam mengambil keputusan mengenai anak -
merupakan hal yang sangat penting, menurut para pakar.
Suami Anda selalu membeli makanan berkalori tinggi ke rumah
Kebanyakan pria tidak memiliki ikatan emosional yang sama terhadap
makanan seperti Anda, sehingga ketika melihat donat lezat di toko kue,
suami Anda berpikir sah-sah saja membeli selusin donat untuk dibawa
pulang. Dan, meskipun dapat mengacaukan diet Anda, kudapan tersebut
mungkin memiliki manfaat yang tidak terlihat - sebuah penelitian
baru-baru ini yang dilakukan oleh Ohio State University menemukan bahwa
menjaga kadar gula darah tetap stabil merupakan kunci untuk
meminimalisir pertengkaran. Biarkan suami Anda tahu kalau Anda
menyayanginya (dan donat yang ia beli!), namun Anda mungkin akan merasa
senang jika sang suami membelikan Anda salad buah yang masih segar.
Menangani situasi tersebut secara langsung seolah-olah bukan sebuah
masalah yang besar merupakan cara termudah, karena bagi suami Anda
memang hal ini bukan masalah besar, ujar Jamie Turndorf, Ph.D., penulis
‘Kiss Your Fights Goodbye’.
Suami selalu menginginkan seks
Bukan rahasia lagi bahwa perempuan lebih sulit untuk merasa bergairah
ketika ada banyak hal di benak mereka. Namun menuruti ajakan suami Anda
untuk bercinta, terutama ketika Anda berdua sedang stres, mungkin bukan
ide yang buruk. Peneliti menemukan bahwa seks yang dilakukan secara
aktif dan rutin merupakan kunci bagi pernikahan yang bahagia - dan
melakukan hal yang kreatif terhadap seks mungkin dapat membuat kehidupan
seks Anda menjadi lebih indah. Entah itu mengirimkan SMS nakal pada
siang hari, menidurkan anak sehingga Anda dapat mandi lebih lama berdua
atau meminta Anda memilih sendiri film untuk disaksikan di Netflix,
silakan beritahu suami Anda hal apa yang dapat membuat Anda bergairah.
Dengan begitu, maka foreplay dimulai bahkan sebelum Anda berdua bercinta
di atas ranjang.
Notifikasi kartu kredit selalu mengejutkan
Meskipun sang suami mungkin membeli televisi layar datar sebagai kejutan
bagi Anda, hal itu akan menjadi masalah karena Anda berdua tidak
melakukan negosiasi untuk membeli barang yang harganya mahal - dan
mungkin mengindikasikan bahwa Anda perlu berbicara secara jujur mengenai
transparansi keuangan, ujar Taibbi. Jika Anda melakukan hal itu,
tetapkanlah beberapa aturan mendasar antara lain kesepakatan untuk
mendiskusikan pembelian barang di atas Rp2.000.000, untuk membuat
kerangka keuangan yang dilakukan secara jujur ke depannya.
Anda mengharapkan sedikit apresiasi
Keluhan yang satu ini sering kali muncul akibat kesalahpahaman - sang
suami mungkin tidak tahu betapa Anda ingin diapresiasi olehnya, ujar
Turndorf. Apakah Anda mendambakan pujian atas pekerjaan yang Anda
lakukan di rumah? Ciuman yang mesra setiap pagi? Ingin sesekali
dibelikan bunga? Meskipun hal ini terkesan berlebihan, namun sangat
romantis sehingga Anda perlu mengungkapkan apa yang Anda inginkan. Para
pakar sepakat bahwa memberikan penjelasan merupakan cara terbaik agar
Anda terus diapresiasi. Dan ingat Anda harus saling memberikan
apresiasi. Berikanlah pujian kepada sang suami ketika sedang
berbincang-bincang, maka Anda juga akan mendapatkan pujian.